Liburan ke pantai pasti identik dengan matahari. Banyak orang, terutama para perempuan, yang sudah jauh-jauh sampai ke daerah pantai, tapi malah memilih sembunyi di bawah payung besar atau malah ngga ke luar kamar samapi matahari terbenam. Banyak juga yang ngga terlalu mikirin panasnya terik matahari atau memang karena pengen mencoklatkan kulit jadi tidak peduli dengan ritual perawatan kulit. Sebenarnya takut kena matahari itu bukan hal yang jelek dan ke cewe-cewe an saja. Terpajan sinar matahari tanpa perlindungan memang bisa berbahaya, bukan cuma menimbulkan masalah kecantikan seperti flek-flek hitam serta penuaan dini alisa cepet keriput, tapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan lain yang lebih serius seperti dehidrasi, kuli tterbakar, heat stroke, katarak, sampai kanker kulit.
Kalau untuk para kaum Hawa, memang masalah utama yang ditakutkan dari sinar matahari adalah masalah kecantikan, terutama yang takut kulitnya hitam. Banyak perempuan yang sibuk pakai sunblock atau krim tabir surya tebal-tebal dengan kandungan SPF setinggi-tingginya supaya kulitnya tidak hitam. Sebenarnya, pemakaian sunblock untuk mencegah kulit hitam adalah anggapan yang salah. Pertama, sunblock itu tugasnya melindungi kulit dari risiko terkena kanker kulit dan melindungi kulit supaya tidak terbakar sinar matahari atau sunburn, bukannya mencegah kulit menjadi hitam. Jadi sebenarnya, tidak hanya perempuan, tapi para lelaki juga harus memakai sunblock sebagai perlindungan kulit. Kedua, sunblock dengan Sun Protecting Factors (SPF) yang setinggi-tingginya itu bukan jaminan perlindungan kulit yang lebih optimal.
Sinar ultra violet A dan B atau biasa disebut sebagai UVA dan UVB yang dipancarkan sinar matahari memang bisa menyebabkan masalah pada kulit manusia, terutama pada jam-jam di atas jam 8 pagi diamana sang surya bersinar dengan terik-teriknya. Masalah yang paling cepat timbul dari paparan sinar tersebut adalah kulit terbakar atau sunburn yang biasanya akan terasa 1-2 hari setelah bermain di bawah terik matahari tanpa perlindungan. Kulit yang terbakar akan berwarna kemerahan, terasa panas, gatal, kering, dan nyeri. Rasanya sangat tidak nyaman, dan kadang bikin kapok main matahari lagi. Masalah berikutnya yang mungkin menggangu adalah timbulnya flek-flek hitam di kulit, terutama di daerah wajah, dan penuaan dini yang ditandai dengan keriput-keriput di kulit wajah. Dan masalah yang paling serius tapi mungkin baru muncul kemudian hari adalah timbulnya kanker kulit.
Memang sebenarnya cara paling ampuh untuk mencegah semua masalah kulit tersebut adalah jangan kena sinar matahari. Tapi kalau tidak kena sinar matahari yang ada malah menimbulkan masalah lain. Bagaimanapun juga sinar matahari itu dibutuhkan oleh manusia. Sinar matahari bermanfaat untuk pengolahan vitamin D di tubuh manusia dan juga merangsang pengeluaran hormon yang dapat menimbulkan perasaan senang dan meningkatkan mood. Makanya pada daerah dengan sinar matahari sedikit atau yang musim dinginnya berkepanjangan, orang tampak pucat sayu dan memiliki risiko depresi lebih tinggi. Jadi jalan keluar yang terbaik adalah dengan memakai perlindungan saat kita terpapar sinar matahari.
Pemakaian krim tabir surya atau sunblock adalah cara yang terbukti ampuh untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Saat membeli sunblock pastikan Anda memperhatikan kadar SPF yang tertulis di botolnya. SPF atau sun protecting factor yang optimal melindungi kulit adalah SPF 30. Angka ini didapat dari besarnya kekuatan sinar UVA dan UVB paling kuat yang dipancarkan matahari. Jadi bila kurang dari 30 SPF, krim tersebut lebih baik digunakan sehari-hari pada saat paparan sinar matahari tidak terlalu kuat. Sedangkan krim dengan kandungan 50 SPF atau mungkin lebih dari 100 SPF, sebenarnya tidak ada bedanya dari krim dengan 30 SPF. Jadi jangan sampai Anda tertipu oleh merk dan kandungan SPF yang semakin tinggi dan harga yang semakin tinggi pula. Perhatikan juga cara dan waktu pemakaian sunblock Anda. Tidak perlu memakai sunblock terlalu tebal sampai seperti badut. Yang penting pakai merata di seluruh bagian kulit, terutama di kulit yang tidak terlindungi pakaian. Setiap 2-3 jam ulangi pemakainnya karena sunblock akan hilang setelah terkena air atau keringat.
Perlindungan berikutnya yang juga penting adalah meminimalkan paparan langsung sinar matahari. Bisa dengan topi, kacamata hitam, pakaian, payung, handuk, atau selendang. Kalau mau yang paling murah sih tutupi wajah pakai tangan, tapi yaaa agak cape juga kalau kelamaan. Kacamata hitam dengan UV protection juga penting karena bisa mencegah katarak dini, jadi jangan sembarangan beli kacamata cengdem yang kacanya tidak bisa melindungi lensa mata dari bahaya sinar UV.
Hal lain yang penting juga kalau mau bermain sinar matahari adalah banyak minum. Perbanyak minum air putih atau cairan yang mengandung elektrolit dan hindari minuman beralkohol karena dapat mempercepat terjadinya dehidrasi. Banyak makan buah yang mengandung air seperti semangka, nanas, dan jeruk juga dapat mencegah dehidrasi serta memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin. Vitamin C dan E sangat baik untuk mencegah kerusakan seperti penuaan dini dan kanker kulit akibat terjadinya reaksi oksidasi di sel-sel kulit akibat paparan matahari.
Jadi sinar matahari itu tidak selalu baik dan tidak selalu buruk. Tidak perlu terlalu takut main di bawah sinar matahari tapi jangan juga terlalu cuek karena bisa rugi sendiri. Yang penting tetap jaga kesehatan dengan cara yang tepat. Kulit hitam atau putih itu sama-sama cantik, asal kita selalu sehat dan bisa menikmati liburan di pantai.